Rabu, 04 April 2012

APLIKASI TGH PADA KOLAM/EMPANG


Contoh yang akan dibahas di sini adalah tambak lele.

Persiapan Kolam Tanah
Pengolahan kolam tanah diawali dengan pencangkulan/pembajakan tanah untuk dasar kolam, lalu diratakan. Dinding kolam dipadatkan dengan cara memukul-mukulkan balok kayu agar menjadi keras dan padat supaya tidak terjadi kebocoran.
Lalu dilakukan pemopokan pematang kolam tanah (menutupi bagian-bagian kolam yang bocor) untuk tempat berlindung ikan (benih ikan lele). Untuk mempermudah panen, perlu dibuat parit sebagai bak panen.
Langkah selanjutnya, memberikan kapur ke dalam kolam yang bertujuan untuk memberantas hama, penyakit, dan memperbaiki kualitas tanah. Dosis kapur yang dianjurkan adalah 20 - 200 gr/m2, Urea 15 gr/m2, SP-36 10 gr/m2, NH4NO3 15 gr/m2.
Tiga hari setelah pemberian pupuk kimia, baru disemprotkan larutan TGH pada dasar kolam (kondisi becek) dengan dosis 10 ml TGH dicampur dengan 1 liter air untuk setiap 10 m2 kolam.
Pada pintu masuk dan keluar air dipasang penyaring, kemudian dilakukan pengisian air kolam secara bertahap. Diamkan kondisi tersebut selama 7 hari untuk memberi kesempatan tumbuhnya plankton sebagai pakan alami ikan lele.

Persiapan Kolam Tembok
Persiapan kolam tembok hampir sama dengan kolam tanah, hanya saja pada kolam tembok tidak dilakukan pengolahan dasar kolam seperti perbaikan parit dan bak panen, karena parit dan bak panen biasanya sudah dibuat permanen. Hanya saja bagian bawah kolam harus diisi dengan lumpur terlebih dahulu setebal 20 cm.

Penebaran Benih
Sebelum benih ditebarkan, sebaiknya cucihamakan dulu dengan merendamnya dalam larutan KM5NO4 (Kalium permangamnat) atau PK dengan dosis 35 gr/m2 selama 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg/l selama 5-10 menit. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari atau pada saat udara tidak panas.
Sebelum ditebarkan ke kolam, benih diaklimatisasi (perlakuan penyesuaian suhu) dulu dengan cara memasukkan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam wadah pengangkut benih. Jadi, perlakuan tersebut dilaksanakan di atas permukaan air kolam dengan kondisi kantong benih mengapung. Jumlah benih yang ditebar 35 - 50 ekor/m2 berukuran 5 - 8 cm.

Pemberian Pakan
Langkah pertama, larutkan 10 ml TGH dengan 500 ml air, lalu diamkan sebentar. Kemudian, campurkan larutan tersebut dengan 2,5 kg pakan. Selain makanan alami, untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele perlu pemberian makanan tambahan berupa pellet.
Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2 - 5% per hari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Frekuensi pemberian pakan dilakukan 3 - 4 kali setiap hari. Sedangkan komposisi makanan buatan (pellet) dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1 : 9. Atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan 2 : 1 : 1 : 1.

Pemeliharaan
Larutan TGH juga bisa diberikan sebagai bagian dari pemeliharaan. Caranya, larutkan 10 ml TGH dengan 1 liter air. Jumlah ini cukup untuk 10 m2 kolam.

Panen
Ikan lele mencapai ukuran konsumsi setelah dibesarkan selama 75-90 hari dengan bobot antara 200 - 250 gr/ekor dan panjang 15 - 20 cm. Panen dilakukan dengan cara menyurutkan air kolam. Ikan lele akan berkumpul di bak panen sehingga mudah ditangkap menggunakan waning atau lambit.

Perlu diingat untuk tidak menggunakan air PDAM sebagai campuran larutan TGH karena mengandung kaporit.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar